Ditemui di Komnas Perempuan, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (30/4) Ade menceritakan semuanya dengan lantang. "Tahun 2004 akhir atau 2005 awal, saya pulang dari Sulawesi Tengah ke Cianjur. Terus saya kedatangan anak dan adik saya untuk minta persetujuan, minta ijin, restu dari saya, katanya pengin nikah sama Pak Subur untuk dijadikan istri ketujuh," tutur Ade.
Mengetahui anaknya ingin dijadikan istri ketujuh oleh Eyang, Ade sempat melarang anaknya karena tidak sesuai dengan syariat Islam.
"Lantas saya bilang kalau agama Islam itu dilarang, kalau lebih dari empat nggak boleh. Tapi anak saya keukeuh minta persetujuan dan restu dari saya. Akhirnya saya setujui. Pas pulang ke Jakarta, sebulan kemudian saya dipanggil Subur, katanya anak saya mau nikah. Ternyata pernikahan Anik gagal karena ada halangan," jelasnya.
Ade lalu mejelaskan, "Pulang ke Cianjur, sebulan lagi diundang lagi ke Jakarta, anak saya bilang saya sudah menikah. Saya sudah tak bisa bicara sampai sekarang ini. Saya dikunci oleh si Subur. Katanya anak saya, Subur bisa menikah dengan perempuan sampai 9 orang," lanjut Ade.
Diakui Dewi Almira selaku tante dari Anik, Eyang menikahi keponakannya di Bekasi. "Katanya menikah di rumah H. Memet (pelawak) di Bekasi. Kan kalau di rumah Pak Subur itu 8 tahun tak boleh berhubungan dengan keluarga, kecuali ada ijin dari Eyang Gaib kata Subur," kata Dewi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar